Sabtu, 23 Februari 2008

Sekilas Ilmu Hadits

Pengantar Ilmu Hadits

Keharusan berpedoman kepada Al Qur'an dan Al Hadits

Tidak ada satu pun yang berselisih di kalangan ulama Islam bahwa sesungguhnya struktur dasar atau sumber pokok hukum islam itu ada dua, yaitu al Qur'an dan al Hadits Rosululloh saw.

Yang di maksud dengan Al Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah saw melalui malaikat jibril yang di tulis dalam mushaf dan di riwayatkan dengan jalan mutawatir.

Sesangkan Al Hadits adalah apa-apa yang datang dari nabi saw berupa perkataan, perbuatan, atau taqrir (persetujuannya)


Ilmu Musthalah Hadits

Ilmu Musthalah Hadits ialah ilmu untuk melakukan kritik hadits atau memeriksa dan menilai hadits. Dalam ilmu ini akan dibahas beberapa istilah dan kaidah yang harus diketahui ketika kita hendak memeriksa hadits, tujuannya ialah untuk memisahkan yang benar-benar hadits dan yang bukan hadits (palsu), untuk kemudian hadits yang benarnya itu di amalkan


(sumber :Buku Panduan Ilmu Musthalah Hadits, penyusun Agah Nugraha)


Sabtu, 09 Februari 2008

"tidak (pula) mereka bersedih hati"

Terdapat kalimat "tidak (pula) mereka bersedih hati" Pada Al Qur'an Surat Al Baqarah ayat 62 terjemah DEPAG sbb:
"Sesungguhnya orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shabi-in, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.


Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kalimat "tidak (pula) mereka bersedih hati" itu sama artinya dengan "mereka bahagia"?

dari ayat tersebut maka "benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh" merupakan syarat supaya tidak bersedih hati.

Salah seorang ustadz menyebutkan bahwa pada kalimat "tidak (pula) mereka bersedih hati"menunjukkan "bahasa di surga".

Semoga kita mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di surga nanti, amin